PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA DAN STRESS AKADEMIK TERHADAP IDE BUNUH DIRI PADA MAHASISWA YANG MENGALAMI GEJALA DEPRESI

Studi ini bertujuan menyelidiki dampak dukungan keluarga dan tekanan akademis terhadap pemikiran bunuh diri di kalangan mahasiswa yang mengalami gejala depresi. Depresi dan kecenderungan bunuh diri merupakan permasalahan yang krusial dan umum terjadi pada mahasiswa. Tingginya tingkat gejala depresi, yang dipengaruhi oleh beban akademis dan minimnya dukungan sosial, dapat meningkatkan kemungkinan munculnya ide bunuh diri. Penelitian ini mengukur dukungan keluarga berdasarkan tingkat bantuan emosional, material, dan moral yang diberikan kepada mahasiswa dalam menghadapi tantangan akademis. Sementara itu, stres akademik dinilai dari intensitas beban akademis yang dirasakan mahasiswa, mencakup tugas-tugas, ujian, dan tuntutan untuk berprestasi. Sampel penelitian terdiri dari 165 mahasiswa yang teridentifikasi mengalami gejala depresi. Hasil analisis mengungkapkan bahwa dukungan keluarga memiliki korelasi negatif yang signifikan dengan ide bunuh diri; semakin besar dukungan keluarga, semakin rendah kecenderungan mahasiswa untuk memiliki pemikiran bunuh diri. Di sisi lain, stres akademik menunjukkan korelasi positif yang signifikan; semakin tinggi tingkat stres akademik, semakin besar kemungkinan munculnya ide bunuh diri pada mahasiswa. Kesimpulan penelitian ini menekankan bahwa dukungan keluarga yang kuat dapat memitigasi efek negatif dari stres akademik terhadap kesehatan mental mahasiswa, terutama dalam mengurangi risiko pemikiran bunuh diri. Oleh karena itu, peran aktif keluarga dalam memberikan dukungan sangat penting untuk menjaga kesejahteraan psikologis mahasiswa