IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMP AL-ABBASIYAH JAKARTA BARAT

Skripsi ini bertujuan mengetahui bagaimana perlaksanaan kurikulum ini dalam meningkatkan minat belajar pada siswa serta kendala yang di hadapi ketika mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar pada mata pelajaran PAI di SMP Al-Abbasiyah Jakarta Barat.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sumber primer yaitu Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum, Guru PAI dan perwakilan siswa/siswi SMP Al-Abbasiyah. Cara pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Peneliti menyiapkan istrumen penelitian yaitu berupa lembar observasi dan lembar wawancara. Uji keabsahan kredibilitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi dan peningkatan ketekunan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data model Miles & Huberman meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Dari penelitian ini menunjukkan hasil bahwa Implementasi Kurikulum Merdeka di SMP Al Abbasiyah masih dalam tahap pengembangan dan guru diberi kebebasan dalam menentukan penggunaan Kurikulum Merdeka atau Kurikulum sebelumnya, kemudian Implementasi Kurikulum Merdeka dalam meningkatkan minat belajar pada siswa khususnya mata pelajaran PAI di SMP Al Abbasiyah, yang dilakukan guru yaitu mengidentifikasi terlebih dahulu permasalahan yang dimiliki siswa, setelah mengetahui penyebab tersebut maka guru menggunakan beberapa metode, seperti menggunakan metode ceramah, metode kelompok dengan menggunakan metode ini siswa akan aktif berinteraksi dengan temannya, kemudian metode tanya jawab memancing siswa untuk aktif dalam diskusi sehingga memiliki pengalaman belajar yang berkesan. Terkait kendala dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di SMP Al Abbasiyah juga terdapat kendala yang dialami sekolah seperti yang telah disampaikan Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum yaitu kurangnya sarana dan prasarana yang belum memadai.