ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERTIMBANGAN HAKIM TENTANG PERNIKAHAN ANAK DI BAWAH UMUR PERSPEKTIF SOSIOLOGIS (STUDI PENETAPAN PERKARA NOMOR: 67/PDT.P/2021/PA.JU)

Penelitian ini dilatarbelakangi karena terjadinya peningkatan jumlah pengajuan permohonan dispensasi nikah di Indonesia, kususnya di Pengadilan Agama Jakarta Utara. Ini terjadi karena dampak dari perubahan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang perkawinan yang mengatur batas usia minimal pernikahan yaitu pria dan wanita berumur 19 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertimbangan Hakim dalam penetapan dispensasi nikah dalam perspektif sosiologis, dan apa saja faktor yang melatarbelakangi dispensasi nikah di pengadilan Agama Jakarta Utara serta upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah pernikahan di bawah umur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dan menggunakan pendekatan sosiologis. Metode pengumpulan data penelitian ini dengan studi literatur berdasarkan Putusan Penetapan Perkara Nomor: 67/Pdt.P/2021/PA.JU. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan reduksi data, kemudian data tampilan akhir penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa pertimbangan Hakim dalam menetapkan perkara dispensasi nikah yaitu dalam pertimbanganya hakim melihat kemaslahatan anak, jadi dalam rangka melindungi anak, demi kesejahteraan anak. Aspek sosiologisnya, apabila tidak segera diberikan dispensasi nikah, dikhawatirkan akan melakukan perbuatan yang diharamkan agama dan menyebabkan mudharat yang lebih besar. Aspek Yuridis-normatif hakim dalam menetapkan perkara dispensasi nikah sudah sesuai dengan aturan perundang- undangan yang berlaku dan sejalan dengan teori maqāsid al Syari’ah. Kemudian faktor yang melatarbelakangi dispensasi nikah di Pengadilan Agama Jakarta Utara adalah (1) factor Agama, (2) factor hamil di luar nikah, (3) factor ekonomi, (4) factor orang tua.