PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PENGEMUDI TRANSPORTASI ONLINE SEBAGAI PERANTARA TRANSAKSI NARKOTIKA DALAM HUKUM PIDANA

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknogi dapat membantu bahkan mempermudah pekerjaan manusia, salah satu contoh perkembangan teknologi yang dapat mempermudah pekerjaan manusia adalah adanya transportasi berbasis online. Namun disisi lain perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dampak buruk, yaitu itu adanya pemanfaatan pengemudi transportasi online untuk modus peredaran narkotika, dengan memanfaatkan pengemudi transportasi online untuk mengedarkan narkotika bertujuan untuk mengelabuhi aparat penegak hukum. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui sanksi yang didapatkan oleh pengemudi transportasi online apabila kedapatan membawa narkotika yang dipesan oleh konsumen melalui aplikasi online. Serta untuk mengetahui penerapan alasan penghapus pidana apabila pengemudi tersebut tidak mengetahui jika barang yang dibawanya merupakan narkotika.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual dengan bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan melakukan penelitian kepustakaan dan studi dokumen. Berdasarkan perumusan masalah sehingga dapat diidentifikasi permasalahan pokok yang harus diteliti adalah sanksi pidana terhadap pengemudi transportasi online yang membawa narkotika dan penerapan alasan penghapus pidana terhadap pengemudi transportasi online.
Dari hasil penelitian ini menghasilkan bahwa: Pengemudi transportasi online dapat dijerat pidana narkotika apabila sebagai perantara dalam transaksi narkotika seperti yang termuat dalam Pasal 114 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dan dapat dijerat dengan Pasal 132 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika apabila hanya sebagai pengantar. Sedangkan perbuatan pidana yang dijadikan sebagai alasan penghapus pidana berdasarkan alasan penghapus pidana di luar undang-undang dengan Afwezigheid Van Alle Schuld (AVAS) pengemudi transportasi online yang membawa narkotika dapat diterapkan alasan penghapus pidana umum Afwezigheid Van Alle Schuld (AVAS) karena dalam diri pengemudi tidak terdapat kesalahan sama sekali sehingga pengemudi berhak untuk tidak dimintai pertangungjawaban pidana, walaupun secara delik telah memenuhi unsur delik di dalam UU Narkotika namun kesasatannya tersebut dapat dimaafkan. Pengemudi transportasi online merasa bahwa pengantaran barang yang dilakukan merupakan pengantaran yang tidak bertentang dengan hukum (eror juris). Pengemudi transportasi tidak mengetahui bahwa barang yang dibawanya merupakan narkotika (error facti).