Gambaran proses pencarian makna hidup perempuan yang mengalami perkawinan anak di Kabupaten Indramayu

Anak perempuan yang mengalami perkawinan anak cenderung akan menjalani peran sebagai orang dewasa. Budaya patriarki juga cenderung mendorong perempuan mau tidak mau harus menjalani peran sosial sebagai istri, menjadi ibu rumah tangga yang mengatur kebutuhan dapur dan sumur, mendidik anak, serta melayani kebutuhan biologis suami. Perempuan yang mengalami
perkawinan anak dalam proses pencarian dirinya dibutuhkan penerimaan individu, sehingga dapat menjalani aktifitas sehari-hari, sehingga dapat menemukan tujuan hidup yang bermakna bagi kebahagiaan dirinya dan keluarganya. Makna hidup merupakan hal yang esensi yang seharusnya dapat dihayati oleh setiap manusia. Dalam prakteknya makna hidup tidak dapat dilepaskan dari tujuan-tujuan hidup untuk mengarahkan seseorang agar dapat memenuhi taraf kehidupan bermakna ( Bastaman, 2007) .

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran proses pencarian makna hidup pada perempuan yang mengalami perkawinan anak di Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bentuk deskriptif. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori logoterapi dan sumber-sumber nilai makna hidup yang dapat membantu seseorang dalam tahap penerimaan diri. Informan penelitian adalah enam orang perempuan yang mengalami perkawinan anak. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh melului wawancara mendalam, maka dapat disimpulkan bahwa ke enam informan dalam proses pencariannya berhasil menemukan makna hidup.