PEMANFAATAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) CONGKLAK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG DAN KONSENTRASI ANAK USIA DINI KELAS B DI PAUD ULIN NUHA KAMPUNG PALENGSERAN RT 002 RW 004 DESA BOJONG KECAMATAN KEMANG KABUPATEN BOGOR

Penelitian ini untuk menggali pengetahuan dan menguji efisiensi Alat Permainan Edukatif berupa congklak dalam upaya meningkatkan kemampuan berhitung dan konsentrasi anak usia dini. Hipotesis yang diuji adalah: (1) Pengaruh Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif (APE) Congklak terhadap peningkatan kemampuan berhitung anak usia dini di PAUD Ulin Nuha. (2) Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif (APE) Congklak dapat memengaruhi tingkat konsentrasi anak usia dini di PAUD Ulin Nuha. (3) Faktor-faktor pendukung dan hambatan dalam pemanfaatan APE Congklak untuk meningkatkan kemampuan berhitung dan konsentrasi anak usia dini di PAUD Ulin Nuha.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu variabel, keadaan atau gejala apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa/i PAUD Ulin Nuha. Sampel penelitian terdiri dari 16 anak PAUD Ulin Nuha.
Penelitian ini mengevaluasi penggunaan alat permainan edukatif (APE) congklak dalam meningkatkan aspek kognitif anak di PAUD Ulin Nuha. Mayoritas responden (90%) selalu setuju dengan efektivitasnya dalam meningkatkan kemampuan berhitung dan konsentrasi anak, sementara 10% sering setuju. Tidak ada penilaian negatif, menunjukkan penerimaan yang baik terhadap metode ini. Hasilnya menunjukkan APE congklak efektif meningkatkan kemampuan anak dan diterima positif oleh orang tua siswa. Namun, perlu diingat bahwa penilaian ini hanya mencerminkan pandangan orang tua dan tidak mencakup semua aspek penelitian.
Temuan dari penelitian ini memiliki implikasi penting bagi praktik pendidikan anak usia dini. Penggunaan alat permainan edukatif seperti congklak dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan keterampilan kognitif anak-anak. Guru dan pendidik di PAUD dapat memanfaatkan temuan ini untuk mengembangkan kurikulum yang lebih interaktif dan menyenangkan bagi anak-anak. Dengan demikian, pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan menyenangkan, serta mampu memenuhi kebutuhan perkembangan kognitif anak usia dini secara optimal