PERAN SUNGAI DAN KANAL DALAM PERKEMBANGAN ISLAM DI BATAVIA ABAD XVIII-XIX

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran sungai dan kanal dalam perkembangan Islam di Batavia sekaligus mendokumentasikan peninggalan warisan kebudayaan Islam yang terbentuk pada abad XVIII – XIX. Hal tersebut mencoba menjawab pertanyaan kapan sebetulnya Islam masuk ke Batavia, dan bagaimana perkembangannya khususnya di masa kolonial yang mana keberadaan sungai dan kanal memiliki peranan penting. Selain sebagai jalur transportasi yang menghubungkan antar wilayah, sungai dan kanal juga menjadi bagian skema geografis dalam membentuk sebuah kebudayaan manusia yang memungkinkan penduduknya menetap di sebuah wilayah dan melahirkan corak kebudayaan baru.
Metode yang digunakan adalah berupa penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif untuk mengeksplorasi sumber geografis dan hal yang dilestarikan oleh masyarakat muslim di sekitar sungai dan kanal. Penelitian ini menggambarkan hasil berdasarkan pengalaman penulis melalui penemuan, percobaan dan/atau pengamatan yang didapatkan melalui penelusuran peninggalan bersejarah seperti keberadaan permukiman masyarakat muslim, masjid tua dan makam kuno serta wawancara narasumber (tradisi lisan). Prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif berupa kalimat tertulis atau lisan dari proses wawancara dan perilaku yang diamati oleh penulis di lokasi penelitian. Bahan penelitian yang digunakan oleh penulis adalah bahan pustaka berupa buku, jurnal, majalah, surat kabar, laporan lembaga pemerintah atau perusahaan, peta, ensiklopedia, dan dokumen yang diterbitkan oleh perpustakaan konvensional maupun perpustakaan digital dengan teknik pengumpulan data yang terbagi menjadi empat tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa sungai purba seperti Sungai Ciliwung dan Sungai Krukut berperan sebagai urat nadi kehidupan masyarakat kota Batavia yang mayoritas adalah Muslim saat memasuki abad XVIII. Sungai juga memberikan kontribusi besar bagi keberlangsungan pelabuhan Sunda Kelapa, dan kemunculan ragam sosial dan budaya di permukiman sepanjang sungai hingga Abad XIX. Temuan arkeologis di beberapa lokasi penelitian menunjukkan adanya hubungan yang erat antara masyarakat muslim di Batavia dengan adanya sungai dan kanal. Pembuatan kanal di Batavia pada masa VOC juga memiliki kepentingan seperti transportasi, pemindahan logistik, suplai air minum, media pertahanan, hingga pemisah permukiman. Beberapa permukiman komunitas Muslim seperti Kampung Bandan, Kampung Bugis, Kampung Bali, Pekojan, dan Angke karena dipengaruhi peristiwa geopolitik. Di samping karena pengaruh aturan dari pemerintah kolonial saat itu, kebudayaan atau corak Islam dari masing-masing kampung terbentuk karena adanya sintesis antar etnis.