GAYA ARSITEKTUR MASJID LAUTZE DAN ISLAMISASI DI KAWASAN PECINAN KELURAHAN KARANG ANYAR JAKARTA PUSAT 1997-2022

Bentuk masjid selalu berubah mengikuti perkembangan zaman dan pengaruh budaya dari berbagai negara, seperti Arab, Persia, Cina, dan Eropa. Percampuran budaya ini, terutama pengaruh Tionghoa dari komunitas muslim Tionghoa di Indonesia, telah menciptakan gaya arsitektur masjid yang unik dan beragam. Masjid Lautze, yang terletak di Jakarta, merupakan contoh unik dari akulturasi arsitektur Tionghoa dan Islam di Indonesia. Dari keberadaan arsitektur yang unik ini, yang memadukan unsur islam dan Tionghoa dalam arsitekturnya menjadikan masjid Lautze sebagai media dan strategi dalam Islamisasi di Kawasan pecinan melalui gaya arsitekturnya.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dan teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber-sumber primer termasuk wawancara dengan tokoh-tokoh kunci seperti pengurus masjid dan anggota masyarakat, sementara sumber sekunder mencakup dokumen arsip dan literatur terkait.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa dengan gaya arsitektur masjid Lautze yang berakulturasi antara Islam dan etnis tionghoa di daerah pecinan, membuat Islam jauh lebih mudah diterima dan proses Islamisasi dapat berjalan baik. Hal tersebut juga ditandai dengan meningkatnya para jamaah mualaf yang bermualaf di masjid Lautze. Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi Islamic center, simbol toleransi dan symbol identitas Tionghoa Muslim di kawasan tersebut.