NILAI-NILAI MULTIKULTURAL PADA BUKU AJAR MAPEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KURIKULUM 2013 EDISI REVISI 2018 SMP KELAS IX

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai multikultural pada buku ajar mapel Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kurikulum 2013 edisi revisi 2018 SMP kelas IX. Hipotesis yang diuji adalah: (1) Penerapan multikultural pada buku mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum 2013 edisi Revisi 2018 SMP kelas IX. (2) Konflik antar pemeluk agama, suku, dan budaya sering terjadi di Indonesia, terutama dalam agama Islam yang memiliki jumlah pengikut terbesar. Seharusnya, agama mayoritas dapat memberikan teladan dalam sikap saling menghargai dan menghormati antar sesama.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) yaitu dengan menggunakan metode analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukan bahwa buku tersebut telah mengintegrasikan nilai-nilai multikultural secara signifikan. Nilai-nilai ini tidak hanya tercermin dalam materi pembelajaran, tetapi juga dalam contoh-contoh, tugas, dan ilustrasi yang disajikan. Hal ini menunjukkan bahwa buku ini berupaya untuk membina siswa agar memiliki pemahaman yang mendalam tentang multikultural dan mampu menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Namun, penelitian ini juga menemukan beberapa aspek yang perlu ditingkatkan. Misalnya, beberapa materi pelajaran yang masih kurang mendalam membahas isu-isu multikultural yang kompleks. Selain itu, contoh-contoh dan ilustrasi yang disajikan terkadang masih terbatas pada konteks tertentu, sehingga perlu diperluas agas lebih relevan dengan kehidupan siswa yang beragam.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa buku tersebut mengandung nilai multikultural yang relevan dengan keragaman Indonesia. nilai-nilai seperti toleransi, demokrasi, kesetaraan, dan keadilan tercermin dalam berbagai materi, contoh, tugas, dan ilustrasi buku ini. Hal ini menunjukkan bahwa buku ini berkomitmen untuk membina siswa agar memiliki pemahaman yang mendalam tentang multikultural serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, buku tersebut juga memiliki kelebihan dalam perspektif pendidikan multikultural Aswaja an-Nahdliyah, seperti menekankan akhlak mulia, mengajarkan toleransi, mengakomodasi tradisi lokal, menekankan persatuan umat, dan menggunakan kisah serta ilustrasi yang menarik. Namun, buku ini juga memiliki kekurangan, antara lain kurangnya menekankan pada aspek multikultural secara keseluruhan, kurangnya contoh konkret, fokus mayoritas pada tradisi Jawa, dan kurangnya penekanan pada dialog antarbudaya.