STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KENAKALAN SISWA DI SMP ASIA JAKARTA

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki strategi yang digunakan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam menangani kenakalan siswa di SMP Asia Jakarta. Peran strategis guru Pendidikan Agama Islam sangatlah signifikan dalam membentuk, membimbing, dan mengarahkan siswa, terutama dalam hal sikap dan akhlak. Masa remaja seringkali diwarnai oleh ketidakstabilan emosional yang kadang-kadang menyebabkan perilaku yang dianggap negatif oleh orang dewasa, seperti perilaku nakal. Kenakalan siswa yang terjadi di SMP Asia Jakarta memiliki beragam bentuk, sehingga diperlukan langkah-langkah atau tindakan untuk mengatasi kenakalan tersebut agar tidak merambat dan memengaruhi lingkungan sekolah secara luas.
Penelitian ini mengadopsi metode penelitian kualitatif, dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai instrumen utama. Objek penelitian terdiri dari guru dan siswa di SMP Asia Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat berbagai bentuk kenakalan siswa di SMP Asia Jakarta, antara lain adalah terlambat datang ke sekolah, siswa lakilaki dengan gaya rambut panjang atau hanya dipotong sebagian, ketidakpatuhan terhadap aturan seragam, mengganggu ketertiban kelas, saling ejek dengan akhirnya terjadi perkelahian, serta perilaku merokok di lingkungan sekolah. Kenakalan ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu pemahaman yang keliru dari siswa dan respons yang tidak tepat dari proses pembelajaran, serta kesulitan siswa dalam beradaptasi dengan lingkungan sekolah.
Strategi yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam proses belajar mengajar meliputi penanaman nilai-nilai moral dan akhlakul karimah selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Selain itu, guru juga berperan sebagai contoh yang baik bagi siswa, menempatkan dirinya sebagai suri tauladan yang sesuai dengan ajaran Islam. Guru juga mengarahkan materi pembelajaran agar berhubungan dengan perilaku baik untuk memotivasi siswa dalam belajar, serta memberikan nasihat kepada siswa tentang pentingnya disiplin dan kepatuhan terhadap aturan sekolah. Lebih lanjut, guru Pendidikan Agama Islam memperkuat nilai-nilai positif kepada siswa melalui pembiasaan yang baik, pemberian nasihat, dan kegiatan keagamaan di sekolah.