URGENSI PENDIDIKAN REVOLUSI MENTAL DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMA PLUS ASTHA HANNAS SUBANG

Latar belakang penelitian ini adalah untuk menggali informasi tentang Pendidikan Revolusi Mental dalam membentuk Karakter Peserta Dididk di SMA Plus Astha Hannas Subang. Dalam Konsep, Pelaksanaan, Keunggulan dan Kekurangan Pendidikan Revolusi Mental Dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PAI di SMA Plus Astha Hannas Subang.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini mengambil latar belakang di SMA Plus Astha Hannas Subang. Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Waka Pengajaran atau Kurikulum, Waka Kerjasama atau pihak yayasan, Guru PAI, dan Peserta Didik SMA Plus Astha Hannas Subang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan Data menggunakan triangulasi, baik sumber maupun teknik. Analisis dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Konsep Pendidikan Revolusi Mental pada Mata Pelajaran PAI di SMA Plus Astha Hannas subang merupakan pendidikan yang berbentuk pengajaran yang dimasukan ke hiden kurikulum, pelatihan dan Pengasuhan untuk mengaktualisasikan nilai nilai kebangsaan pada peserta didik tentunya nilai-nilai Pendidikan Revolusi Mental (Integritas, Etos Kerja, dan Gotong Royong). (2) Implementasi Pendidikan Revolusi Mental Pada Mata Pelajaran PAI diaktualisasikan melalui internalisasi revolusi mental pada peserta didik. internalisasi merupakan suatu proses peghayatan, pendalaman, penguasaan secara mendalam yang berlangsung melalui pembinaan, bimbingan dan sebagainya. serta internalisasi revolusi mental ini berbentuk strategi keteladanan (modeling), latihan dan pembiasaan, pengajaran, nasihat dan kedisiplinan. (3) Keunggulan pendidikan revolusi mental pada materi PAI terletak pada lulusan peserta didik yang dicapai. Kekurangan terletak pada pembelajaran yang memerlukan proses dan waktu yang panjang. hal ini dikarenakan menumbuhkan karakter pada peserta didik memerlukan tahapan yang panjang dan kesabaran.