KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK PERSPEKTIF BUYA HAMKA DAN RELEVANSINYA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER

Melihat kondisi bangsa Indonesia saat ini dan masa yang akan datang, ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkarakter merupakan kebutuhan yang yang tidak terbantahkan lagi. Berbagai riset tentang pentingnya Pendidikan Karakter bagi siswa di Indonesia. Berdasarkan hal itu maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep akhlak menurut perspektif Buya Hamka dan relevansinya dalam Pendidikan Karakter.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui konsep pendidikan akhlak perspektif Buya Hamka, (2) Untuk menganalisis relevansi konsep pendidikan akhlak Buya Hamka dalam pendidikan karakter.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kajian pustaka (library research) dengan pendekatan data melalui deskripsi (pemaparan), sehingga dalam pengelolaannya mengadakan dan mengemukakan sifat data yang diperoleh kemudian dianalisis lebih lanjut guna mendapatkan kesimpulan.
Hasil penelitian ini diantaranya : (1) Buya Hamka berpendapat bahwa melalui proses pendidikan akhlak, kepribadian atau budi pekerti manusia dapat diperoleh serta dapat memadukan akal, pikiran dan perasaan secara seimbang sehingga mampu mengembangkan berbagai potensi fitrah yang ada dalam diri manusia. (2) Buya hamka menjelaskan sepuluh karakter dasar yang menandakan seseorang itu bisa dikategorikan sebagai seseorang yang berwatak, budi dan akhlak yang baik antara lain menarik, cerdik, empati, berani, bijaksana, berpandangan baik, tahu diri, kesehatan tubuh, komunikatif, percaya diri. Dari penjelasan tersebut menunjukkan bahwa pendidikan akhlak sangat relevan dengan pendidikan karakter dikarenakan antara karakter dan akhlak memiliki keterikatan satu sama lain