PERAN USTAZ DALAM MEMBENTUK AKHLAK SANTRI DI KP CURUG PINGGIR RT 004/004 GUNUNG SINDUR BOGOR

Pada saat ini perkembangan zaman dan teknologi memang tidak dapat kita hindari, hal tersebut juga dapat mengakibatkan perubahan pada kebudayaan kita. Perubahan yang terjadi bisa saja kearah positif ataupun sebaliknya. Tentu saja dengan adanya perubahan tersebut membawa pengaruh pada moral dan karakter generasi muda. Oleh karena itu, diperlukan adanya pendidikan khusus yang memang bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang berakhlakul karimah, salah satunya melalui TPA Darul Hidayah di Desa Curug RT 04/04 Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Peran Ustaz Dalam Pembentukan Akhlak Santri di Desa Curug RT 04/04 Bogor dan apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan akhlak santri.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah Ustaz, Ustazah dan Santri. Informan dalam penelitian ini adalah Ustaz, Ustazah, dan Santri di TPA Darul Hidayah. Teknik pengumpulan data menggunakan Teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun Teknik keabsahan data menggunakan Teknik tringulasi sumber dan tringulasi metode. Sedangkan untuk analisis data menggunakan analisis interaktif dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan Kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para Ustaz dan Ustazah di TPA Darul Hidayah Desa Curug RT 04/04 Bogor berperan sebagai pembimbing, model keteladanan, fasilitator, mediator dan motivator dalam pembentukan akhlak santri melalui kegiatan keagamaan yang dilakukan para Ustaz dan Ustazah. Kegiatan tersebut diantaranya adalah BTQ, Imla’, Do’a Harian, Hafalan Hadits, Surah Pilihan, Praktek Wudhu dan Sholat. Faktor pendukung dalam kegiatan pembentukan akhlak santri diantaranya yaitu : 1) Adanya sarana dan prasarana yang cukup memadai 2) Adanya kesungguhan, semangat, dan kerja sama dari Ustaz, Ustazah, dan Santri. Adapun faktor penghambat dalam kegiatan pembentukan akhlak santri yaitu : 1) kurangnya pengawasan dari orang tua di rumah Ketika santri selesai belajar dari TPA. 2) Masih kurangnya keyakinan dan kemantapan para santri dalam mengikuti kegiatan.