Perbedaan strategi koping stres pada mahasiswa berorganisasi dan tidak berorganisasi di Universitas nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta

Mahasiswa yang tengah menempuh pembelajaran di universitas umumnya tidak cuma mengikuti perkuliahan saja, namun mereka dapat aktif dalam aktivitas berorganisasi. Mahasiswa tidak berorganisasi umumnya tidak akan memperoleh pengalaman yang sama dengan mahasiswa berorganisasi. Mahasiswa berorganisasi dan tidak berorganisasi pasti pernah menghadapi suatu masalah dalam hidupnya. Cara untuk mengatasi masalah dinamakan Koping. Koping merupakan cara seseorang untuk menangani masalah atau mengatasi emosi yang umumnya negatif yang bisa saja ditimbulkannya (Davison dkk, 2010). Koping terjadi karena adanya suatu tuntutan dari diri sendiri maupun juga dari lingkungan (Arrumwardhani, 2011). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan strategi koping stres pada mahasiswa yang berorganisasi dan tidak berorganisasi. Dan untuk mengetahui strategi koping stres yang digunakan oleh mahasiswa berorganisasi dan tidak berorganisasi. Responden penelitian ini terdiri dari 108 mahasiswa UNUSIA Jakarta yang berumur 18-25 tahun. Instrumen untuk mengukur koping stres yaitu Ways of Coping oleh Lazarus dan Folkman (1984). Menggunakan desain kuantitatif dengan metode analisis Independent Sample t-Test. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling melalui pengambilan sampel berdasarkan proporsional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa berorganisasi dan mahasiswa yang tidak berorganisasi lebih cenderung tinggi pada aspek Emotional Focused Coping (EFC). Selain itu, tidak ada perbedaan yang signifikan di antara dua kelompok tersebut. Hasil uji signifikansi, diperoleh angka 0,901 (p > 0,05), yang artinya bahwa tidak terdapat perbedaan strategi koping stres yang signifikan pada mahasiswa berorganisasi dan tidak berorganisasi.