PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI (KEMENDES) DI KALIBATA

Kecerdasan emosional merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengatur kehidupan emosionalnya, sedangkan komitmen organisasi merupakan suatu hasrat yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi kedua variabel ini tentunya memiliki tujuan untuk mewujudkan pencapaian yang diinginkan oleh organisasi ataupun suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya (kinerja karyawan). Kinerja karyawan adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kecerdasan emosional dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KEMENDES) Di Kalibata. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan Lisrel 8.80. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang berada di Lingkungan Sekretariat Jendral dan di dalamnya terdiri dari 6 Biro, diantaranya Biro Perencanaan dan Kerja Sama, Biro Keuangan dan BMN, Biro Kepegawaian dan Organisasi, Biro Hukum, Biro Hubungan Masyarakat, Biro Umum dan Layanan Pengadaan serta PPNPN dengan menggunakan Stratified Random Sampling atau suatu teknik pengambilan sampel dengan memperhatikan suatu tingkatan (strata) pada elemen populasi (Teknik Sampling Area) sejumlah 200 sampel. Analisis data menggunakan regresi linier sederhana dengan bantu IBM SPSS Statistic 25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari Variabel Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Karyawan dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi terdapat pada nilai Adjusted R Square sebesar 0.575. Hal ini berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat adalah sebesar 57,5% sisanya 42.5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Sedangkan Variabel Komitmen Organisasi dengan Kinerja karyawan dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi terdapat pada nilai Adjusted R Square sebesar 0.648. Hal ini berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat adalah sebesar 64,8% sisanya 35,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Akan tetapi berdasarkan korelasi antara kedua variabel, bahwa nilai koefisien determinasi terdapat pada nilai Adjusted R Square sebesar 0.706. Hal ini berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat adalah sebesar 70,6% sisanya 29,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Dan juga terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 (Sig.<0.05). Peneliti menyimpulkan bahwa dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional dan komitmen organisasi karyawan maka akan semakin tinggi kinerja yang ia lakukan. Sebaliknya, semakin rendah kecerdasan emosional dan komitmen organisasi karyawan maka akan semakin rendah kinerja yang karyawan lakukan.