PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL TERHADAP WORK ENGAGEMENT PADA KARYAWAN STRAWBERRY GENERATION

Organisasi membutuhkan karyawan yang energik dan berdedikasi untuk mencapai tujuan melalui work engagement, sedangkan yang terjadi adalah sebaliknya. Sementara itu, strawberry generation memiliki karakteristik unik yang dapat memengaruhi tingkat work engagement, terutama ketika dikombinasikan dengan psychological capital (self-efficacy, optimism, hope, dan resiliency). Oleh karena itu, penelitian tentang pengaruh psychological capital terhadap work engagement pada karyawan strawberry generation menjadi hal yang penting untuk dieksplorasi lebih lanjut. Penelitian ini didesain menggunakan metode regresi linear berganda dengan psychological capital (self-efficacy, optimism, hope, dan resiliency) sebagai variabel independen dan work engagement sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan proses analisis data kuantitatif melalui teknik statistik secara parsial (uji T) dan secara simultan (uji F). Alat ukur yang digunakan adalah UWES-17 dan PCQ-24 yang telah diadaptasi oleh peneliti terdahulu. Uji T pada self-efficacy yang menghasilkan nilai sig 0.288 > 0.05 menunjukkan bahwa self-efficacy tidak berpengaruh secara signifikan terhadap work engagement pada karyawan strawberry generation. Uji t pada optimism, hope, dan resiliency yang masing-masing memperoleh nilai sig 0.000 < 0.05 menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari ketiga variabel tersebut. Namun, nilai koefisien beta sebesar -0.395 pada hope dan -1.136 pada resiliency. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh yang dimaksud adalah pengaruh negatif. Sementara itu, hasil uji F menunjukkan adanya pengaruh signifikan secara simultan antara psychological capital (self-efficacy, optimism, hope, dan resiliency) terhadap work engagement sebesar 97,8%. Sisanya sebesar 2,2% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model yang diteliti.