NARASI TOLERANSI DI MEDIA ONLINE (Studi Deskriptif Eksploratif Terhadap Diseminasi Narasi Toleransi di Media Online Islami.co)

Media sosial sebagai media baru dalam mengakses informasi mampu menggerakkan bagaimana orang beropini, berasumsi tentang kebebasannya dalam berpendapat maupun berkomentar. Sedemikan unik informasi dikemas agar pembaca tertarik. Berkembangnya pengguna handphone dan internet, membuat warganet memiliki akun media sosial secara personal, sehingga mempercepat penyebaran informasi tanpa jarak dan waktu yang lama, kemudian literasi digital masyarakat yang belum mumpuni, sehingga timbul berbagai permasalahan. Di tengah menguatnya isu intoleransi di Indonesia, kehadiran media online yang menyeru toleransi sebagaimana Islami.co sangatlah penting untuk dicermati. Narasi toleransi yang diusung oleh Islami.co setidaknya tampak menandingi derasnya isu intoleransi yang sempat mendominasi dunia maya di Indonesia. Penelitian ini hendak memeriksa secara lebih dekat proses penyebarluasan gagasan toleransi yang dikerjakan oleh Islami.co sebagai salah satu media online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek sosiologis yang melatar belakangi Islami.co dalam penyebarluasan narasi toleransi, mengetahui cara kerja penyebarluasan narasi toleransi yang menjadi ketetapannya Islami.co dan mengetahui hambatan/tantangan dalam penyebarluasan narasi toleransi di media sosial. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, peneliti menemukan beberapa temuan, bahwa Islami.co dalam diseminasi narasi toleransi menggunakan sembilan nilai Gus Dur dan five moral Jonathan Haidt sebagai acuan atau landasan dalam membuat kontennya. Pendekatan publik pigure, dan beradaptasi dengan membuat sosial ads. Adapun tantangan yang di alami Islami.co yaitu media-media mainstream yang menyebarkan konten keislaman tanpa menyebut sumbernya, menjaga ekosistem penulis agar tetap produktif mengirim tulisannya, dan algoritma media sosial yang sulit ditebak.