Abdi, Rayyi Putri (2024) Pernikahan Usia Muda dan Pengaruhnya Terhadap Angka Perceraian (Studi Kasus di Desa kemang Kab. Bogor tahun 2020). Diploma thesis, UNUSIA.
Rayyi Putri Abdi-19.15.00.06.pdf
Download (1MB)
Abstract
Tujuan dari penelitian ini yaitu agar mengetahui kasus pernikahan usia muda yang sebaiknya harus deicegah karena pernikahan usia muda ini meiliki dampak buruk yang sangat banyak diantaranya adalah hambatannya proses pendidikan dan pembelajaran, tingginya angka kematian ibu dan serta gangguan kesehatan lainnya, sulitnya dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dan merupakan jenis pernelitian empiris, dengan pendekatan studi kasus. Kriteria data yang digunakan berupa dapa primer, data sekunder, dan data tersier, dimanadata primer didapatkan dari hasil wawancara beberapa narasumber diantaranya kepala KUA, pelaku pelaku pernikahan anak usia muda atau orang tua pelaku, dan masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka.
Hasil penelitian menunjukan perbedaan pandangan masyarakat di Kecamatan Kemang terkait pernikahan anak di bawah umur. Terdapat dua perspektif utama: yang mendukung melihatnya sebagai perlindungan terhadap perilaku seksual yang dianggap tidak sesuai dengan norma moral dan agama, sementara yang menentang berargumen bahwa hal itu melanggar hak asasi anak dan dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mereka. Menekankan nilai-nilai kekeluargaan dan tanggung jawab dalam membangun hubungan sesuai ajaran agama. Meskipun undang-undang telah menetapkan usia pernikahan, beberapa kasus memerlukan dispensasi nikah di Pengadilan Agama, dan pernikahan usia muda dianggap dapat mempengaruhi tingginya angka perceraian. Faktor-faktor seperti pendidikan, ekonomi, orang tua, dan pergaulan bebas juga disebut sebagai penyebab tingginya angka perceraian di Desa Kemang. Dari perspektif hukum perkawinan di Indonesia, persiapan matang sebelum menikah dianggap penting untuk menjaga keharmonisan pernikahan, dengan aspek ekonomi, fisik, dan mental kedua pasangan menjadi krusial. Dalam Islam, aturan ketat diterapkan untuk
menghindari perilaku yang tidak sesuai, dan pernikahan tanpa persiapan matang dianggap dapat meningkatkan risiko perceraian, khususnya di usia yang masih muda.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Rina Septiani, MA., Hk |
Uncontrolled Keywords: | Pernikahan Usia Muda dan Penceraian |
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 340 Ilmu hukum > 340 Ilmu hukum |
Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Hukum Keluarga |
Depositing User: | Unnamed user with email anasghozali@unusia.ac.id |
Date Deposited: | 08 Jan 2025 07:53 |
Last Modified: | 08 Jan 2025 07:53 |
URI: | https://repository.unusia.ac.id/id/eprint/646 |