Problematika pernikahan dini (Studi kasus Desa Margaasih Kecamatan Cicalengka

Pernikahan dini di beberapa kampung desa Margaasih Kabupaten Bandung dengan bermacam-macam faktor yang berbeda dan dampak pernikahan dini lebih banyak dampak negatifnya, terutama untuk pendidikan pada pasangan nikah dini yang terhenti. Penyusun menemukan mayoritas pernikahan dini yang terjadi dengan faktor yang berbeda-beda, dan mereka abai terhadap pendidikannya, lalu orang tua juga berperan penting untuk menekankan anaknya tidak melakukan pernikahan dini dengan menyesesaikan pendidikannya sampai selesai. Dengan fenomena pernikahan dini tersebut membuat penyusun tertarik untuk menelitinya dan mengkajinya sehingga ditemukan solusinya untuk mengurangi angka pernikahan dini.

yang menjadi rumusan masalah dalam skripsi ini yaitu: 1). Bagaimana pernikahan dini di Desa Margaasih dilakukan? 2). Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Pernikahan Dini di Desa Margaasih? 3). Bagaimana pandangan tokoh masyarakat terhadap pernikahan dini di Desa Margaasih? 4). Bagaimana peran KUA dalam mengatasi masalah pernikahan dini di Desa Margaasih?

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif digunakan untuk memperoleh pemahaman mendalam mengenai suatu gejala atau prilaku tertentu dalam masyarakat atau kelompok masyarakat, karena proses penelitian bersifats eni (kurangterpola), dan data hasil penelitian lebih berkenan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.

Hasil penelitian menunjukan secara normatif antara lain : pertama, pandangan sekertaris desa dan pihak KUA terhadap pernikahan dini yaitu tidak setuju dengan alasan mereka masih muda belum cukup untuk menghadapi pernikahan yang sesungguhnya. Beda dengan pandangan tokoh masyarakat yang menyetujui adanya pernikahan dini karena melihat dari zaman sekarang yang serba mudah untuk mendapatkan apapun lewat media dan pergaulan bebas tanpa batas, menjadikan solusinya adalah melakukan pernikahan dini, karena takut dengan akan melakukan zina. Kedua pasangan usia muda yang ada di desa Margaasih melakukan pernikahan dini dengan alasan saling cinta dan sayang