RELEVANSI KONTEKS PENDIDIKAN KARAKTER ABAD-21 DI INDONESIA DENGAN PEMIKIRAN PENDIDIKAN DRIYARKARA

Merujuk kepada dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan Indonesia pada Undang-Undang No.20 Tahun 2003 bab 2 pasal 2, dapat dilihat bahwa pendidikan yang seperti pada Undang-Undang tersebut sangatlah nampak pada nilai-nilai dari konteks pendidikan karakter, zaman semakin maju menjadi istilah Abad-21, segalanya mulai menggunakan teknologi dan digitalisasi maka hal ini berdampak pada semua bidang tak terkecuali bidang pendidikan, hal yang sama juga merambat pada bidang pendidikan karakter, namun dasar berdirinya pendidikan di Indonesia tentu banyak sekali dipengaruhi oleh pemikiran para tokoh terkenal, seperti Ki Hajar Dewantara dan lain-lain, tak terkecuali pemikiran pendidikan Driyarkara, berdasarkan kepada penjelasan diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemikiran pendidikan menurut Driyarkara dan untuk mengetahui relevansi konteks pendidikan karakter Abad-21 dengan pemikiran pendidikan Driyarkara.

Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data ini ialah library research atau studi kepustakaan, dengan teknik pengumpulan data membaca, mencatat, mengolah dan menganalisis isi dari pemikiran pendidikan dari Driyarkara dengan relevansinya terhadap konteks pendidikan karakter Abad-21 di Indonesia, penelitian ini bersifat eksploratif, sumber data yang dipakai terdiri dari sumber data primer yang didapat dari buku Induk yang berjudul Karya lengkap Driyarkara : Esai-esai Filsafat yang Terlibat Penuh dalam Perjuangan Bangsanya dan sumber data sekunder didapat dari sumber penunjang seperti jurnal artikel, buku, majalah, website resmi dan lain-lain.

Hasil penelitian ini yaitu pendidikan menurut Driyarkara memiliki banyak definisi yang kompleks, secara sosiologis ia memaknai pendidikan sebagai suatu proses pembudayaan, Ia juga mengartikan pendidikan sebagai suatu problem eksistensinya manusia yaitu tentang bagaimana cara manusia tepat dan tetap berada, cara kita berada, serta cara-cara dan bentuk-bentuk kehidupan yang disebut sebagai kebudayaan. Pada penerapan pendidikan karakter di Abad-21 ternyata juga banyak menggunakan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal bangsa, dan penggunaan model pendidikan modern serta teknologi digital yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dalam dasar, tujuan dan hasil penerapannya ternyata pada dasarnya masih dikatakan relevan dan sesuai dengan prinsip pemikiran pendidikan menurut Driyarkara, yaitu masih menjunjung tinggi humanisme, personalistis, dan moralitas bagi proses belajar peserta didik dengan tidak mengesampingkan pendidikan teknologi pada zaman yang semakin maju.