Salam, Erus Hoerus (2019) Konsekuensi hukum akibat perceraian secara sirrih (Studi kasus di Desa Kampung Sawah Kecamatan rumpin Kabupaten bogor). Diploma thesis, UNUSIA.
ERUS HOERUS SALAM-14150012.pdf
Download (1MB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Masih rendahnya pemahaman masyarakat Desa Kampung Sawah Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor terhadap perceraian secara sirri atau perceraian yang dilakukan di luar Pengadilan. (2) Terdapat alasan yang membuat masyarakat Desa Kampung Sawah melakukan perceraian secara sirri. (3) Timbulnya konsekuensi hukum yang dirasakan masyarakat Desa Kampung Sawah dalam melakukan perceraian secara sirri.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus. Adapun yang menjadi objek peneilitian ini adalah masyarakat Desa Kampung Sawah yang melakukan perceraian secara sirri. Sehingga untuk mendapatkan data pokok melalui wawancara langsung dengan 5 orang pelaku perceraian secara sirri. Sedangkan yang menjadi subjek penelitian ini adalah konsekuensi hukum akibat cerai secara sirri atau di luar Pengadilan. Dan sumber data yang diambil dari Undang-undaang No. 1 tahun 1974 tentanf perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam.
Penelitian menemukan bahwa : (1) Masyarakat Desa Kampung Sawah dalam melakukan perceraian secara sirri melalui surat pernyataan tulisan tangan oleh suaminya dengan tanda tangan diatas materai sebagai penjatuhan talak, namun ada juga yang hanya dengan ucapan langsung dari suaminya. (2) Perceraian disaksikan oleh keluarga inti dari pihak isteri saja. (3) Faktor penyebab masyarakat Desa Kampung Sawah melakukan perceraian secara sirri yaitu, (a) Tidak tahu tentang keharusan bercerai di hadapan Pengadilan. (b) tidak memiliki biaya, karena hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja. (c) malas karena merasa ribet dengan berkas-berkas yang dipersiapkan dan lama dalam proses persidangan hingga putusan, tidak akan cukup sehari sedangkan secara sirri bisa lebih cepat dan sederhana. (d) Yang terakhir, mengetahui bahwa perceraian hanya dapat dillakukan di Pengadilan tapi tidak tahu tatacaranya lantaran pernikahan dulu secara sirri.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsekuensi hukum akibat perceraian secara sirri yang dilakukan masyarakat Desa Kampung Sawah Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor yaitu: (1) Tidak mendapatkan nafkah iddah. (2) Tidak mendapatkan mut’ah. (3) Tidak mendapatkan nafkah anak, yang mana anaknya ikut dengan ibunya. (4) Dalam pernikahan selanjutnya menempuh jalur nikah sirri karena tidak adanya akte cerai dari Pengadilan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Cerai sirri, Cerai talak di luar Pengadilan |
Subjects: | 200 – Agama > 200 Agama > 203 Praktik keagamaan lainnya |
Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Hukum Keluarga |
Depositing User: | Unnamed user with email anasghozali@unusia.ac.id |
Date Deposited: | 01 Aug 2023 07:10 |
Last Modified: | 10 Aug 2023 08:05 |
URI: | https://repository.unusia.ac.id/id/eprint/56 |