KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER PERSPEKTIF SAYYID UTSMAN BETAWI DALAM KITAB ADABUL INSAN

Penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian pustaka (library research), yakni suatu riset kepustakaan atau penelitian murni dan mengkaji sumber-sumber tertulis yang telah dipublikasikan. Metode analisis data yang digunakan peneliti adalah metode content analisis yakni penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis dalam hal ini peneliti mengambil kitab Adabul Insan sebagai sumber data peenelitian karena ada sangkut pautnya dengan nilai-nilai karakter. Penelitian itu bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan karakter perspektif Sayyid Utsman Betawi dalam Kitab Adabul Insan dan mengetahui peranan pendidik dalam mendidik anak berkarakter. Adapun hasil penelitian ini adalah bahwa konsep pendidikan karakter perspektif Sayyid Utsman Betawi dalam Kitab Adabul Insan peneliti simpulkan dituangkan di dalam 13 fasal yang dikategorikan di dalam 3 faktor yakni fasal adab murid kepada guru yang mengajar al-quran atau ilmu agama dan fasal adab menuntut ilmu masuk ke dalam faktor kelas, 2 bab lagi masuk dalam faktor sekolah yakni fasal adab orang yang muda kepada orang tua dan fasal adab memberi salam satu sama lain, dan faktor terakhir adalah faktor kelompok atau masyarakat yang tertuang di dalam 8 fasal yakni adab orang kecil kepada orang besar, adab pergi menengok orang yang sakit, adab pergi melayat ke rumah orang yang sedang tertimpa musibah kematian, adab mengantar jenazah orang mati, adab memelihara hak tetangga, adab menolong orang yang dapat musibah kebakaran, adab memberi salam satu sama lain, dan terakhir adalah fasal adab mengasihani orang yang lemah dan miskin. Selain dari tiga faktor tersebut, terdapat beberapa fasal terkait adab yang dapat masuk ke dalam tiga faktor tersebut yakni fasal adab hamba kepada tuhannya dan fasal adab anak terhadap ayah dan ibunya. Kemudian, Peran pendidik dalam mendidik siswa agar memiliki karakter sangatlah penting. Tidak hanya di kelas dan sekolah, pendidik juga tetap harus memberikan bekal berupa arahan dan memperhatikan siswa melalui komunikasi yang intens dengan orang tua dan teman siswa untuk melihat perkembangan siswa di lingkungan rumah dan masyarakat