PERSEPSI GURU DAN FAKTOR PENGHAMBAT IMPLEMENTASI MODEL BLENDED LEARNING DI MTS JAKARTA PUSAT

Model Pembelajaran blended learning merupakan pembelajaran yang mengombinasikan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online. Model ini memberikan kemudahan bagi siswa dalam mengaskses materi yang disajikan guru dengan mudah kapan saja dan dimana saja melalui Learning Management System yang terintegrasi dengan sistem sekolah. Model ini digunakan MTs Jakarta Pusat saat pembelajaran masih dalam situasi pandemi Covid-19. Pasca Pandemi Covid-19 MTs Jakarta Pusat kembali memberlakukan kegiatan belajar mengajar secara Tatap Muka 100% dan pembelajaran kembali di lakukan secara normal di dalam kelas. Penelitian ini bertujaun untuk menggali bagaimana persepsi Guru MTs Jakarta Pusat dalam menerapkan model pembelajaran blended learning serta menggali informasi apa saja Faktor Penghambat dalam proses kegiatan belajar mengajar yang menggunakan model blended learning sehingga model pembelajaran ini tidak diterapkan dalam proses pembelajaran

Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Hasil penelitian in iadalah : (1) Kemampuan (Skills) guru MTs Jakarta Pusat dalam menerapkan model pembelajaran blended learning masih rendah; (2) Persepsi Guru tentang Konsep Pembelajaran blended learning yang belum baik dan terbatas; (3) Faktor penghambat pembelajaran blended learning terletak pada fasilitas yang dimiliki oleh siswa yang terbatas dan rendahnya penguasaan guru terhadap konsep pembelajaran blended learning; (4) Motivasi guru Mts Jakarta Pusat dalam proses kegiatan belajar mengajar yang menggunakan pendekatan blended learning masih rendah