STUDI RELEVANSI MATERI FIKIH KELAS VII MTs DENGAN KITAB SAFINATUN NAJAH KARYA SYAIKH SALIM BIN SUMAIR AL HADHROMIY

Situasi dan kondisi senantiasa dinamis mengikuti perubahan dan perkembangan zaman. Begitupun fikih yang merupakan interpretasi terhadap hukum syari’at, yang didalamnya mengatur berbagai ilmu yang menerangkan hukum-hukum yang bersumber dari dalil-dalil yang terperinci. Hukum Allah ditemukan dengan usaha yang dilakukan oleh seorang ahli fikih melalui metode ijtihad. Hasil ijtihad dibukukan dan dijadikan kitab yang menjadi rujukan pembelajaran fikih salah satunya adalah kitab Safinatun Najah karya Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadhromiy. Kitab Safinatun Najah sampai saat ini masih eksis dipelajari di pesantren dan majelis ta’lim. kitab ini membahas kerangka dasar tentang pokok-pokok ilmu fikih. Eksistensi yang dimiliki oleh kitab Safinatun Najah sampai saat ini masih dipelajari di pesantren dan majelis ta’lim adalah alasan kuat penulis untuk meneliti lebih dalam kitab tersebut.

Penelitian ini dikategorikan dalam jenis penelitian kepustakaan (library research) atau “kualitatif literal”. Teknik pengumpulan data dalam kajian ini adalah telaah literatur dengan menggunakan metode analis isi (content analysis). Sedangkan pendekatan yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan terdapat relevansi sebagian, bahwa di buku fikih kelas VII MTs hanya 6 BAB yang dijelaskan oleh 45 fasal dari 66 fasal yang terdapat pada kitab Safinatun Najah karya Syaikh Salim bin Sumair Al- Hadhromiy. Sedangkan, terdapat 3 BAB yang tidak dijelaskan dalam kitab Safinatun Najah. Dari 45 fasal yang menjelaskan 6 BAB dari fikih kelas VII MTs, terdapat 41 fasal yang relevan dan 4 fasal yang tidak relevan yaitu: Pada BAB II tidak relevan dengan fasal 16 tentang rukun tayamum, pada BAB III tidak relevan dengan fasal 22 tentang syarat shalat dan fasal 40 tentang pembatalan shalat, pada BAB IV tidak relevan dengan fasal 42 tentang syarat menjadi makmum.