EFEKTIVITAS PEMEBELAJARAN PAI BERBASIS DARING DI SMP ISLAM TERPADU AL QOSIMIYYAH

Penelitian ini berjudul “Efektivitas Pembelajaran PAI Berbasis Daring di SMP Islam Terpadu Al Qosimiyyah” penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran Daring beserta kelebihan dan kekurangan pembelajaran daring. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Terpadu Al Qosimiyyah Parung Bogor.

Keefektifan suatu pembelajaran dapat dilakukan dengan memperhatikan kualitas pembelajaran yang dilakukan. Suatu penerapan pembelajaran yang difokuskan pada model, metode, pendekatan, strategi, teknik dan media pembelajaran, dapat dilakukan suatu kajian tentang keefektifan penggunaan salah satu bentuk pengkondisian pembelajaran tersebut. Ada lima indikator pembelajaran efektif, yaitu: (1) pengelolaan pelaksanaan pembelajaran, (2) proses belajar komunikatif (3) respon peserta didik, (4) aktifitas belajar, (5) hasil belajar.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian di SMP Islam Terpadu Al Qosimiyyah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan membuktikan makna terhadap data yang telah berhasil dikumpulkan dan dari makna itulah ditarik kesimpulan, pemeriksaan uji keabsahan data dari hasil pengamatan dengan mengadakan triangulasi data.

Hasil penelitian diperoleh bahwa efektivitas pembelajaran Daring di SMP Islam Terpadu Al Qosimiyyah belum dapat dikatakan efektif karena (1) pengelolaan pelaksanaan pembelajaran tersusun sesuai dengan perencanaan, (2) proses belajar mengajar kurang berjalan dengan lancar dikarenakan factor fasilitas seperti handphone, kuota internet yang kurang (3) respon peserta didik terlihat cukup baik, (4) aktivitas belajar sudah berjalan, (5) Hasil belajar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum. Dengan kata lain pembelajaran daring lebih banyak bersifat teoretis dan minim praktik karena tidak dimungkinkan adanya interaksi langsung dengan siswa, baik dari kelebihan maupun dari kekurangan pembelajaran ini karena tidak semua siswa memiliki dan mampu mengakses peralatan yang dibutuhkan.