URGENSI ADAB DALAM PENDIDIKAN MENURUT K.H. HASYIM ASY’ARI DALAM KITAB ADABUL ‘ALIM WAL MUTA’ALL

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui urgensi adab dalam proses pendidikan menurut K.H. Hasyim Asy’ari. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan adab dalam proses pendidikan menurut K.H. Hasyim Asy’ari dalam kitab Adabul ‘Alim Wal Muta’allim ?. (2) Bagaimana Urgensi adab dalam proses pendidikan menurut K.H. Hasyim Asy’ari dalam kitab Adabul ‘Alim Wal Muta’allim ?. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dan pendekatan studi pemikiran tokoh melalui metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Dengan cara: 1) menelusuri dan mengkaji kitab Adabul ‘Alim Wal Muta’allim karya K.H. Hasyim Asy’ari sebagai data primer. 2) mempelajari serta memahami kajian yang terdapat dalam kitab, buku-buku dan lainnya yang menjadi sumber data sekunder. Data yang diperoleh bersumber dari pemikiran K.H. Hasyim Asy’ari dalam kitab Adabul Alim wa al-Muta’allim sebagai data Primer dan beberapa kitab, serta lainnya yang ada kaitannya dengan obyek kajian. Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis isi (content analysis) dengan metode deskriptif, yakni pemaparan gambaran mengenai teks yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. Peneliti melakukan analisis data dengan cara memahami dan menganalisis terhadap makna yang terkandung dalam data untuk mengetahui dan menjelaskan isi dari data tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa K.H. Hasyim Asy’ari menjelaskan penerapan adab yang lebih spesifik yang harus dimiliki oleh seorang peserta didik ataupun pendidik. Beliau mengisyaratkan pendidikan yang penekanannya pada pengolahan hati sebagai asas sentral. K.H. Hasyim Asy’ari juga menjelaskan akan urgensinya adab dalam proses pendidikan baik bagi peserta didik maupun bagi seorang pendidik, karena tanpa adab mereka tidak akan mendapatkan ilmu atau kemanfaatan dari ilmu tersebut