PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI KELAS VII MTS NURUL KHAIRAT TANGERANG

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui Proses pembelajaran Akidah Akhlak kelas VII dengan metode Index Card Match di MTs Nurul Khairat Tangerang. (2) mengetahui hasil belajar pada pelajaran Akidah Akhlak kelas VII dengan metode Index Card Match di MTs Nurul Khairat Tangerang.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII MTs Nurul Khairat Tangerang berjumlah 25 peserta didik yang terdiri dari 13 peserta didik laki-laki dan 12 peserta didik perempuan. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan. Dalam penelitian ini terdapat empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi.

Dalam penelitian ini mendapatkan kesimpulan dari hasil analisis pada pra siklus, siklus I, dan siklus II adalah sebagai berikut: Setelah menjelaskan materi pembelajaran akidah akhlak, guru membagi Peserta didik kedalam kelompok-kelompok kecil, Peserta didik memperhatikan, kemudian Peserta didik diminta untuk melakukan pengamatan dan diskusi bersama kelompoknya. Setelah paham, Peserta didik menjawab pertanyaan�pertanyaan yang diberikan dalam bentuk kartu-kartu soal. Penggunaan metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII MTs Nurul Khoirot Tangerang Tahun Pelajaran 2019/2020, hal ini terbukti Hasil Ulangan yang diperoleh Peserta didik MTs Nurul Khoirot Tangerang kelas VII semester 1 mata pelajaran Akidah akhlak pada materi Asmaul Husna bahwa, pada pra siklus dari 25 Peserta didik hanya ada 5 Peserta didik (25,03%) saja yang tuntas. Kemudian penulis melakukan perbaikan pembelajaran Siklus I dan hasilnya 14 Peserta didik atau 68,06% yang sudah memenuhi KKM dengan kata lain masih ada 11 Peserta didik yang belum tuntas, untuk itu peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran lagi dengan mengadakan Siklus II. Pada siklus II ini hasil Ulangan Peserta didik kelas II meningkat menjadi 23 Peserta didik atau 90,32% yang memenuhi KKM. Sedangkan 2 Peserta didik yang mendapatkan nilai kurang dari 70 dinyatakan tidak tuntas dan perlu dilaksanakan tindak lanjut berupa pemberian tugas.