IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN KITAB SAFINATUN NAJAH KARYA SYAIKH SALIM BIN SUMAIR AL-HADHROMI DI PONDOK PESANTREN PUTRA AL- HASANIYAH RAWALINI TELUKNAGA TANGERANG

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan metode sorogan dalam Pembelajaran Kitab Safinatun Najah Karya Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadhromi di Pondok Pesantren Putra Al-Hasaniyah Rawalini Teluknaga Tangerang. Sekaligus untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang disertai dengan upaya untuk mengatasi faktor penghambat tersebut. Metode sorogan ini adalah metode tradisional (salaf), yang sudah sejak lama diterapkan di Pondok Pesantren Putra Al-Hasaniyah Rawalini Teluknaga Tangerang.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang pengumpulan dan penyajian datanya sesuai data dilapangan sebagaimana adanya. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini (a) Data primer, data yang didapat secara langsung dari sumber yang diteliti. (b) Data sekunder, data yang didapat melalui catatan, laporan-laporan yang mendukung, sumber referensi yang terkait dengan objek penelitian, dan literatur melalui internet dan buku-buku yang dianggap relevan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Hasil peneltian menunjukan metode sorogan dalam pembelajaran Kitab Safinatun Najah, yang dilakukan di Pondok Pesantren Putra Al-Hasaniyah, sudah mencapai kategori cukup baik, namun perlu adanya peningkatan agar para santri yang mengikuti sorogan tidak hanya sebatas membaca, akan tetapi harus memahami secara betul makna yang terkandung didalamnya. Dengan senantiasa tetap selalu berusaha belajar dan mengkaji secara mendalam literatur kitab-kitab berbahasa Arab tentang hukum-hukum islam, baik Al-Quran, Hadis, fiqih, Aqidah, dan yang lainnya. Dan dengan adanya metode sorogan ini, akan menumbuhkan keharmonisan antara santri dan kyai yang akan jauh lebih mudah bagi kyai untuk mengetahui perkembangan kemampuan santrinya.