PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DI SMP MANBA’UL ULUM ASSHIDDIQIYAH JAKARTA

Penanaman karakter religius merupakan salah satu hal yang paling penting. Penanaman karakter religius diharapkan dapat membentuk kepribadian siswa. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah: 1)Bagaimana penanaman karakter religius di SMP Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Jakarta 2)Kendala dan solusi yang dihadapi guru dalam penanaman karakter religius di SMP Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah jakarta.

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Lokasi penelitian adalah SMP Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah, guru pendidikan Agama Islam kelas VII, VIII, IX dan siswa-siswi kelas VII, VIII, IX SMP Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu, Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Analisis yang dilakukan menggunakan analisis deduktif dan induktif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: pertama Peran guru pendidikan Agama Islam dalam penanaman karakter religius di SMP Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah terdiri dari dua unsur yaitu penanaman karakter religius dan pelaksanaan pendidikan karakter religius, Adapun dalam penanaman karakter religius yaitu cinta tuhan dan ciptaan-Nya, Kemandirian dan tanggung jawab, Kejujuran, Hormat dan Santun, Percaya diri dan kerja keras, Toleransi. Dalam pelaksanaan pendidikan karakter religius yaitu melalui tahap pengetahuan (knowing), pelaksanaan (Acting), Pembiasaan(Habit) dalam tahap (knowing),contoh jabat tangan guru dengan siswa, minta izin ketika keluar atau masuk kelas, tidak boleh berjalan mendahului Kyai, guru berdoa bersama siswa sebelum dan sesudah jam pelajaran, membuang sampah pada tempatnya dan mengucapkan terimakasih, minta maaf serta menghargai orang lain. Dalam tahap (Acting), yaitu guru memberikan contoh, pengertian, pemahaman kepada siswa bahwa begitu besar pengaruh dalam hidup untuk mempraktekan setiap ajaran Agama yang benar dan baik. Dalam tahap (Habit)yaitu dengan Salam, Senyum, Sapa, Sopan dan santun semuanya diterapkan sehingga siswa berhadapan dengan siapapun membudayakan 5 (S) ini.

Kedua kendala yang dihadapi guru dalam penanaman karakter religius adalah Guru tidak bisa setiap saat mengontrol tingkah laku siswa dalam penanaman karakter religius. Solusi yang dilakukan guru dalam penanaman karakter religius adalah pemaksimalan pengawasan guru terhadap perilaku siswa, Guru dan orang tua harus intens dan komunikatif bersama-sama dapat mengawasi dan mengontrol dalam membiasakan peserta didik untuk mengimplementasikan karakter religius siswa.