Umam, Fuadul (2019) Tradisi sedekah bumi di Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu (Kajian filosofis semiotik). Masters thesis, UNUSIA.
Tradisi Sedekah Bumi-Fuadul Umam.pdf
Download (506kB)
Abstract
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang ditakdirkan untuk patuh pada peraturan alam dan terikat pada interaksi alam dan lingkungan sosial budayanya dimanapun ia berada. Sehingga tidak dapat dipungkiri jika dalam kehidupan manusia terdapat lingkaran yang saling berkaitan antara manusia, alam dan lingkungan. Realitas budaya Indonesia yang beragam suku, tradisi yang berbeda, serta agama dan aliran yang berbau mitos merupakan dasar kehidupan sosial dan budaya. Bangsa Indonesia sejak dahulu percaya adanya kekuatan gaib yang mengatur alam ini. Hal ini terbukti dengan berbagai catatan sejarah mengenai berbagai macam upacara adat dan ritual. Kekuatan gaib tersebut ada yang dianggap menguntungkan dan merugikan. Untuk itu diyakini oleh beberapa kalangan bahwa manusia senantiasa perlu berupaya melembutkan hati pemilik kekuatan gaib dengan mengadakan upacara ritual, ziarah, sesaji, dan kaul, termasuk pementasan seni tertentu. Di sisi lain, masyarakat Jawa merupakan masyarakat yang hidup dengan berorientasi pada masa lalu. Maka, keadaan yang ada pada kehidupan saat ini merupakan peran dari apa yang telah dilakukan oleh nenek moyang atau leluhur pada masa lampau. Di dalam masyarakat Jawa yang agraris, alam menjadi satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Menurut Thohir, masyarakat Jawa memahami bahwa masyarakat agraris adalah masyarakat yang memiliki konsep bahwa manusia harus tunduk atau selaras dengan alam.2 Hal ini selaras dengan konsepsi msyarakat Jawa mengenai perlunya keselarasan dengan alam. Sehingga ketika terjadi hal-hal buruk yang terjadi terhadap manusia dalam kaitannya dengan alam seperti terjadinya bencana alam atau wabah penyakit itu terjadi karena keselarasan antara manusia dan alam telah goyah dan itu karena ulah manusia sendiri yang kurang menghargai alam. Untuk itu menjaga keselarasan hidup dibutuhkan keseimbangan dengan alam yang harus dijaga agar kehidupan masyarakat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu muncul berbagai macam tradisi seperti selamatan yang diadakan secara individual seperti dalam peristiwa kelahiran, perkawinan, kematian dan peristiwa lainnya, maupun upacara adat yang dilaksanakan secara komunal di dalam masyarakat. Manusia dapat melakukan sebuah tindakan sebagai wujud dari balas budi atau timbal balik yang positif pada lingkungan (alam) tempat manusia mencari penghidupan. Sebagaimana yang menjadi konsep budaya manusia yang terdiri dari gagasan, aktivitas, tindakan, dan juga wujud (sebagai benda). Manusia mengaktualisasikan rasa syukurnya melalui gagasan yang kemudian diwujudkan dalam bentuk tindakan atau aktivitas. Hal ini yang menjadi dasar masyarakat Desa Kaplongan Lor Kec. Karang Ampel mengaktualisasikan rasa syukurnya atas semua yang diberikan atau dikaruniakan Allah SWT melalui sebuah budaya sebagai cipta karya masyarakat sendiri, yaitu (Nyadran) yang kemudian diartikan sebagai sebuah aktualisasi masyarakat untuk melaksanakan sedekah bumi. Upacara sedekah bumi yang dilaksanakan di Desa Kaplongan Lor biasa disebut dengan Nyadran. Upacara adat Nyadran diadakan satu kali dalam satu tahun sebagai ungkapan syukur masyarakat kepada Tuhan atas limpahan rezeki yang dianugerahkan lewat perantara alam. Hal ini seusai dengan pendapat Gesta Bayuadhi bahwa secara umum tradisi sedekah bumi (nyadran) merupakan acara adat masyarakat Jawa untuk mengungkapkan secara simbolik rasa syukur manusia kepada Tuhan atas rezeki yang diberikan melalui bumi beruapa berbagai macam hasilnya. Tradisi merupakan unsur penting dalam konstruksi sosial masyarakat, sehingga kebudayaan merupakan cipta yang harus dijaga dan terus dilestarikan. Semakin berkembangnya teknologi serta kemajuan zaman tradisi merupakan cipta kebudayaan masyarakat yang mulai termarjinalkan di kalangan masyarakat khususnya masyarakat berpola fikir empirisme. Sehingga menjadi penting adanya sebuah kajian-kajian mengenai Tradisi secara filosofis sebagai sebuah ritual yang mengandung beribu makna simbolik didalamnya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sedekah bumi |
Subjects: | 200 – Agama > 200 Agama > 201 Mitos keagamaan dan teologi sosial 200 – Agama > 200 Agama > 203 Praktik keagamaan lainnya |
Divisions: | Fakultas Islam Nusantara > S2 Sejarah Peradaban Islam |
Depositing User: | Unnamed user with email anasghozali@unusia.ac.id |
Date Deposited: | 10 Aug 2023 08:53 |
Last Modified: | 10 Aug 2023 08:53 |
URI: | https://repository.unusia.ac.id/id/eprint/20 |