IMPLIKASI HUKUM PEMBATALAN PERKAWINAN AKIBAT POLIGAMI LIAR (Studi Kasus Nomor 355/Pdt.G/2021/PA.Bgr)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalis permasalahan, fokusnya terhadap pembatalan perkwinan akibat poligami liar, serta pandangan hakim mengenai penetapan putusan pembatalan perkawinan akibat poligami liar di Pengadilan Agama Bogor dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut: bagaimana konsep pembatalan perkawinan dalam Hukum Keluarga Islam di Indonesia? bagaimana dasar pertimbangan hakim dalam memutus perkara pembatalan perkawinan akibat poligami liar? dan bagaimana implikasi hukum pembatalan perkawinan akibat poligami liar?.

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif analitik. Tehnik pengumpulan data penelitian ini adalah dokumentasi serta wawancara dengan hakim Pengadilan Agama Bogor. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normative dan yuridis. Dari data yang ada, dianalisis secara kualitatif.

Menurut Imam Syafi’i pembatalan perkawinan adalah sebuah khuluq yang berkaitan dengan suami istri yang oisah akibat adanya iwadh yang tidak bisa diterima lahir maupun batin dan tidak terpenuhinya syarat-syarat dalam perkawinan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Pertama, pertimbangan hakim dalam menetapkan putusan harus sesuai dengan dalil-dalil dan bukti-bukti hukum yang diajukan. Kedua, pertimbangan terkait kemaslahatan dan keadilan masyarakat karena seringkaliterjadi pembatalan perkawinan dinilai sebagai problem solving untuk menyelesaikan masalah sosial yang terjadi. Pembatalan perkawinan harus diperhatikan kembali supaya terjadi ksus pembatalan perkawinan yang lainnya dengan akibat yang sama.