TELAAH HUKUM PERKAWINAN BEDA AGAMA DI INDONESIA MENURUT HUKUM ISLAM DAN UU NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN (Penetapan Pengadilan Negeri Pontianak Nomor 12/Pdt.P/2022/PN Ptk

Penelitian ini bertujuan menjelaskan dasar hukum pertimbangan hakim dalam dan telaah hukum perkawinan beda agama dalam perspektif hukum Islam dan UU Perkawinan No 1 tahun 1974, khususnya pada Penetapan Pengadilan Negeri Pontianak Penetapan No. 12/Pdt.P/2022/PN Ptk. Adapun pertanyaan yang dikaji dalam penelitian ini yakni bagaimana dasar hukum pertimbangan hakim dalam Penetapan Pengadilan Negeri Pontianak Nomor 12/Pdt.P/2022/PN Ptk dan bagaimana telaah hukum Islam dan UU Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 terhadap Penetapan Pengadilan Negeri Pontianak Nomor 12/Pdt.P/2022/PN Ptk.

Metode penelitian skripsi ini berjeniskan kepustakaan (library reseach) yang bersifat deskriptif, dengan memakai dua sumber bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, pengumpulan data yang digunakan yakni dokumentasi. Penelitian ini memakai pendekatan yuridis normatif, dengan menganalisis data melalui metode kualitatif dan analisis kritis.

Penelitian ini menggunakan tiga kajian teori untuk mendukung penyusun dalam mentelaah dan mengkaji hukum perkawinan beda agama di Indonesia menurut hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 diantaranya yakni, teori perkawinan yang memuat definisi dan hukum perkawinan, teori perkawinan beda agama yang memuat perkawinan beda agama menurut hukum Islam dan Perkawinan menurut UU No.1 Tahun 1974, serta teori penemuan hukum oleh hakim.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hakim menggunakan interpretasi sistematis, interpretasi sosiologis, dan interpretasi authentik yang menjadikan dasar hukum penetapan Pengadilan Negeri Pontianak dalam memberikan izin pencatatan perkawianan beda agama Ridho Nur Azzaman dan Meryandani. Serta dalam telaah hukum Islam dan telaah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan terhadap perkawinan beda agama yakni melarang adanya perkawinan beda agama, karena adanya penglegalan perkawinan beda agama akan banyak menimbulkan mudharatnya daripada kebaikkannya.