Fawaid, Ahmad (2018) Toleransi beragama dalam Islamisasi di Sumenep abad 18-19 M: Analisis Peran Panembahan Somolo dan Sultan Abdurrahman dalam Toleransi Beragama di Sumenep pada Tahun 1762-1854. Masters thesis, UNUSIA.
![[thumbnail of 1653447769521_Toleransi Beragama-AH. FAWAID.pdf]](https://repository.unusia.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
1653447769521_Toleransi Beragama-AH. FAWAID.pdf
Download (6MB)
Abstract
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk. Bangsa yang senantiasa kental dengan isu kebhinekaan dan toleransi. Dua spirit ini menjadi pondasi bangsa kita dalam menyatukan dan membangun bangsa Indonesia ini menjadi utuh dan tetap mengibarkan cita-cita luhur bersama. Hal ini tentu tidak lepas dari perjuangan dan pengorbanan para pendiri bangsa yang telah dengan jiwa raganya membangun peradaban dan kebudayaan bangsa. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, menjadi mantra bangsa kita untuk merajut martabat dan peradaban negeri ini. Tentu bukanlah suatu langkah yang mudah, menyatukan berbagai suku, ras, bahasa, dan agama dalam bingkai “keindonesiaan”. Belakangan ini, bangsa kita demikian sensitif dengan persoalan intoleransi beragama. Beberapa kasus radikalisme dan fanatisme golongan sungguh meresahkan. Hal ini mengindikasikan betapa sikap toleransi bangsa kita mulai rapuh, mudah tergadaikan dengan pemahaman-pemahaman “transnasional”, pemahaman-pemahaman yang menanggalkan jejak sejarah dalam konstruksi sosial dan kebudayaan bangsa kita. Masdar Hilmy mengungkapkan bahwa merebahnya Islam transnasional di Indonesia adalah dikarenakan adanya gejala keislaman dari luar yang tidak mau mengindonesia. Islam ingin hadir sebagai bentuknya yang kaku. Akibatnya terjadi benturan dengan kebudayaan lokal yang telah bertahan lama. Benturan ini akan mengakibatkan salah satu pihak nanti harus dikorbankan. Sebagai paham dari luar, keberadaannya berbeda dengan semangat keislaman di nusantara. Sehingga tidak layak untuk diterapkan di Indonesia. Mengingat secara geopolitik dan geoekonomi berbeda dengan Indonesia. Beberapa dekade ini kita melihat berbagai konflik di Timur Tengah dengan mudah terpecah belah karena perbedaan suku dan ideologi yang menyejarah tanpa ada titik temunya, egoisme etnik dan ideologi menjadi bola salju yang dengan mudah dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk meraup keuntungan. Konflik ini tentu memicu simpati dan empati dari berbagai negara, hingga pada titik ini juga tak luput dari proyeksi negara besar untuk menciptakan benih virus permusuhan dan kebencian melalui sikap fanatisme dan radikalisme yang terus kian gencar didengungkan di berbagai negara, termasuk pula di bumi nusantara ini. Doktrin agama Islam menjadi modus pembenaran prilaku mereka, untuk mengafirkan dan membunuh manusia yang menentang dan menghadang penyebaran faham mereka. Tentu paham ini telah menodai dan amat tidak sejalan dengan nilai�nilai keislaman. Islam pada dasarnya mengajarkan kita untuk santun dan ramah kepada segenap alam (Rahmatal Lil ‘Alamin). Sikap inilah yang dikembangkan oleh para pendahulu pemuka agama, ketika pertama kali masuk ke bumi Nusantara ini dengan mengahargai perbedaan budaya dan agama yang ada, melalui proses panjang inilah perjuangan pendakwah berhasil membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat nusantara. Sehingga Islam yang berkembang di bumi nusantara adalah Islam yang toleran dan terbuka menjadi karakteristik masyarakat nusantara. Hanya saja jejaknya belum dapat diteliti secara lebih dekat dan kompleks. Penelitian tentang Islam yang dilakukan oleh Clifford Geertz misalnya hanya melakukan klasifikasi masyarakat Islam, mulai dari abangan, santri, dan priyayi.2 Clifford Geertz belum menyentuh nilai yang dilakukan oleh penganut Islam di nusantara.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200 – Agama > 210 Filsafat dan teori agama > 210 Filsafat dan teori agama |
Divisions: | Fakultas Islam Nusantara > S2 Sejarah Peradaban Islam |
Depositing User: | Unnamed user with email anasghozali@unusia.ac.id |
Date Deposited: | 25 Jul 2023 08:58 |
Last Modified: | 10 Aug 2023 06:20 |
URI: | https://repository.unusia.ac.id/id/eprint/15 |