PERCERAIAN DI LUAR PENGADILAN PERSPEKTIF MASYARAKAT KELURAHAN SUKAMAJU DEPOK

Penelitian skripsi ini terdapat pertanyaan serta tujuan penelitian, ada 3 pertanyaan yang diajukan. Pertama, bagaimana persepsi masyarakat tentang talak yang diucapkan di luar sidang Pengadilan Agama. Kedua, bagaimana faktor-faktor penyebab pasangan suami istri tidak memproses perceraian melalui Pengadilan Agama. Ketiga, bagaimana implikasinya mengatasi maraknya perceraian di luar pengadilan. Maka tujuan penelitian ini sebagai berikut: Pertama, untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang talak yang diucapkan di luar sidang Pengadilan Agama. Kedua, untuk mengetahui faktor penyebab pasangan suami istri tidak memproses perceraian melalui Pengadilan Agama. Ketiga, untuk mengetahui solusi mengatasi maraknya perceraian di luar Pengadilan.

Jenis penelitian ini yang di pakai dalam penyusunan skripsi ini adalah berupa penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke daerah objek penelitian guna memperoleh data. Pendekatan ini akan mempengaruhi teknik penggalian data melalui wawancara narasumber pelaku perceraian di luar Pengadilan dan menganalisis hasil wawancara yang sudah diperoleh.

Penelitian ini, peneliti menemukan jawaban dari hasil wawancara atas persepsi masyarakat tentang perceraian di luar Pengadilan Agama. Masyarakat Kelurahan Sukamaju yang mempunyai kesadaran hukum yang sangat minim, walaupun sebagian mengetahui peraturan mengenai perceraian. pemahaman mereka tersendiri terhadap perceraian menurut agama sudah di
mengerti, namun kesadaran akan pentingnya perceraian tersebut harus dilakukan di hadapan sidang Pengadilan belum dimiliki oleh mereka yang melakukan perceraian.

Perceraian yang dilakukan tanpa melalui Pengadilan Agama pada dasarnya sah menurut agama akan tetapi apabila secara hukum yang berlaku di Indonesia maka perceraian yang dilakukan tanpa melalui Pengadilan Agama dianggap tidak sah. Adapun
terdapat beberapa akibat yang akan timbul dari perceraian di luar Pengadilan Agama yaitu tidak mendapat legalitas hukum. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan perceraian tidak di proses melalui Pengadilan Agama antara lain: Kurangnya kesadaran terhadap hukum yang berlaku di masyarakat Masalah ekonomi ialah terkendala masalah biaya yang dibutuhkan Masalah waktu
ialah proses untuk menyelesaikan perkara akan memakan waktu yang sangat lam