Pelaksanaan mediasi perkara perceraian di pengadilan Agama jakarta pusat kelas 1A

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui(1) Bagaimana Pelaksanaan Mediasi Perkara Perceraian di Pengadilan Agama Jakarta Pusat kelas 1 A (2) apa faktor-faktor keberhasilan dan penghambat mediasi perkara perceraian di
Pengadilan Agama Jakarta Pusat Kelas 1A (3) bagaimana tingkat keberhasilan mediasi perkara perceraian tahun 2020-2021 September di Pengadilan Agama Jakarta Pusat Kelas 1A. Peneliti menggunakan metode Empiris (Lapangan), untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang telah dari hasil penelitian diolah dan dianalisis dengan menggunakan 3 tahapan yaitu redaksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menujukan (1) bahwa pelaksanaan mediasi perkara perceraian di Pengadilan Agama Jakarta Pusat sudah sesuai dengan PERMA No.1 2016 bahwa sebelum masuk pokok perkara persidangan harus melaksanakan proses mediasi hanya saja para pihak yang menjalankan proses mediasi sangat rendah (2) Faktor-faktor pendukung mediasi : kemampuan mediator dalam mengelola konflik dan berkomunikasi sehingga adanya titik temu para pihak dan mudah mendorong terjadinya perdamaian. Faktor-faktor penghambat mediasi : Keinginan kuat para pihak untuk bercerai sehingga hal ini menyulitkan mediator untuk mendamaikan para pihak.(3) Tingkat keberhasilan mediasi perkara perceraian di Pengadilan Agama Jakarta Pusat sangat rendah, karena yang menjalankan proses mediasi di Pengadilan Agama Jakarta Pusat sangat sedikit. Tahun 2020 Jumlah mediasi yang berhasil 10 perkara dari 207 perkara dan tahun 2021-September 2021 jumlah mediasi yang berhasil 17 perkara dari 209 perkara. Jadi keberhasilan mediasi dari
tahun 2020-2021 September sebanyak 416 perkara.