Larangan menikah karena posisi rumah "Ngalor-Ngulon" di Desa Sidang Iso Mukti menurut perspektif hukum Islam

Pernikahan ngalor-ngulon adalah pernikahan yang didasarkan pada arah tempat tinggal pasangan, yaitu arah ngalor atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan ke utara dan ngulon dikenal dengan sebutan ke barat, jadi bisa dikatakan bahwa arah ngalor-ngulon adalah arah serong dari utara dan barat atau lebih tepatnya arah barat laut maupun lawan dari arah barat laut yaitu tenggara.

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan tokoh masyarakat Desa Sidang Iso Mukti tentang larangan pernikahan ngalor-ngulon dan bagaimana hukum nikah ngalor-ngulon menurut hukum Islam.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang datang langsung ke lapangan (field research), untuk mengetahui dan memperoleh data secara jelas mengenai masalah yang berkaitan dengan larangan perkawinan ngalor-ngulon.

Hasil dari penelitian ini adalah tokoh masyarakat memiliki 2 pendapat tentang larangan pernikahan ngalor-ngulon yaitu tidak boleh untuk menghindari musibah tapi bisa disiasati dengan membuang pempelai pria, dan mengambil jalan tengah bagi masyarakat yang memegang atau tidak terhadap larangan pernikahan tersebut. Tidak ada larangan dalam Islam tentang larangan pernikahan tersebut selama memenuhi syarat dan rukun pernikahan.