Pengaruh dukungan sosial terhadap motivasi untuk sembuh pada pengguna NAPZA di balai rehabilitasi Jakarta dan Bogor

Perkembangan penyalahgunaan NAPZA di indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Penyalahgunaan NAPZA mayoritas kalangan remaja sampai dewasa awal dengan rentang usia 21-25 tahun. Alasan klien mengonsumsi karena adanya permasalahan hidup dan terpengruh oleh lingkungan. Untuk sembuh dari penyalahgunaan NAPZA dibutuhkan usaha yang besar, usaha ini disebut dengan motivasi untuk sembuh. Dukungan sosial berkaitan dengan motivasi untuk sembuh sehingga membuat klien termotivasi untuk sembuh dari penyalahgunaan NAPZA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial terhadap motivasi untuk sembuh pada pengguna NAPZA yang sedang menjalani rehabilitasi di balai rehabilitasi Jakarta dan Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi sederhana. Teknik sampling yang digunakan yaitu non probability sampling. Pengambilan sampel penelitian sebanyak 200 klien pengguna NAPZA yang sedang di rehabilitasi di Jakarta dan Bogor. Penelitian ini menggunakan instrument berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial menurut (Cutrona and Russel 1987) yaitu Attachment, Social integration, Reassurance of wort, Reliable alliance, Guidance, Opportunity for nurturance dan berdasarkan aspek-aspek motivasi untuk sembuh menurut (Knight et al. 1994) yaitu Problem recognition, Desire for help, Treatment readiness.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial terhadap motivasi untuk sembuh pada pengguna NAPZA yang sedang di rehabilitasi sebanyak 70%, Dengan signifikansi sebesar 0.000 (Sig ≤ 0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan adanya dukungan sosial maka motivasi untuk sembuh semakin tinggi pada klien pengguna NAPZA yang sedang direhabilitasi.